Catatan Harian Abigail


​Secangkir kopi susu sore ini menemani di rintik hujan yang masih jatuh di awal Agustus, tidak ada gorenan atau cemilan yang jadi pendamping seruputannya, yaah…tidak masalah, yang penting kehangatannya menjadikan kenikmatan hidup ini tidak kalah dengan yang di warung dan cafe yang mahal disana.
“Bila kita selalu bersyukur dan tidak mengeluh, kita sudah punya nilai tambah di mata Tuhan” begitu kata Hendrik Ronald yang menggelitik saya dan memaksa saya untuk menggali, sudahkan saya bersyukur hari ini? Demikian juga dengan keluhan-keluhan yang sering saya dengungkan sudahkah saya membuatnya jadi berkurang? 
Dan saya menemukan salah satu yang harus saya ungkapkan jadi nilai tambah saya dalam bersyukur hari ini, yaitu tulisan Abby di sekolah yang menceritakan tentang apa yang dia alami. Seperti ini tulisannya, 


Catatan harian-ku.
Hari ini saya sangat senang
Karena ayahku membelikan
Gelang dan stiker warna.
Kemarin-kemarin aku
pergi ke Bandung aku
memakai baju nona Belanda.
Aku juga pergi ke Bogor.
Aku pertama kalinya aku
naik kuda, seru sekali
ini pengalaman saya.
Abigail


Sebuah tulisan sederhana dari seorang anak yang baru saja naik ke kelas dua sekolah dasar, tapi buat saya dia menggambarkan ungkapan perasaan yang sangat dalam tentang apa yang dia miliki dan rasakan. Terimakasih Abigail sudah mencatatkam rasa syukurmu dan mengajarkan papi lebih banyak lagi belajar bersyukur.

Leave a comment